e. Layanan Grab Hingga Sekarang Ini
Sampai sekarang ini, Grab sudah menjadi salah satu layanan jasa transportasi online terbaik dan selalu melakukan inovasi dengan memberikan berbagai layanan terbarunya. Contoh layanan dari Grab seperti Grab Express, Grab Car, Grab Bike, Grab Food, Grab Taxi, dan layanan lainnya.
Grab telah menjangkau hampir semua negara di Asia Tenggara, menjadikan Grab sebagai perusahaan Decacorn pertama di Asia Tenggara dengan basis digital. Perkembangan Grab ini pun tidak terlepas dari pelayanan terbaiknya yang selalu diberikan oleh Grab bagi pelanggan atau mitra yang bekerjasama dengannya.
Anthony Tan sebagai seorang pendiri Grab mengatakan bahwa fokus utamanya sekarang ini yaitu mengembangkan jangkauan Grab. Khususnya yang berada di wilayah Asia, Anthony Tan belum memiliki niatan untuk menargetkan pasar yang lebih besar lagi, misalnya wilayah Eropa. Terlepas dari hal itu, saat ini Grab telah menjadi salah satu perusahaan terbesar yang hampir dikenal oleh semua orang yang berada di Asia.
Perkembangan Gojek di tangan Kevin Aluwi
Di bawah naungan Kevin, Gojek sudah tumbuh dengan pesat dan memproses sekitar 2 miliar transaksi per tahunnya. Dimana dalam kepemimpinannya, Perusahaan Gojek telah melakukan fundraising atau proses pengumpulan anggaran yang membuat beberapa perusahaan papan atas mulai melirik ke Gojek. Misalnya saja Google, Tencent, Sequoia, dan juga Temasek serta Astra International sebagai salah satu investor lokal mereka.
Tak hanya itu saja, dalam upaya mengembangkan sayapnya, Gojek juga berhasil melakukan sebuah ekspansi yang dibuktikan dengan adanya peluncuran layanan di Singapura, Vietnam, dan Thailand. Gojek sendiri sudah mengakui bahwa dirinya adalah salah satu aplikasi on-demand yang paling banyak dipakai di Indonesia. Seperti misalnya jasa pesan-antar makanan serta pembayarannya yang sudah menggantikan jasa transportasi. Di tangan Kevin, Gojek menjadi perusahaan bervaluasi lebih dari 10 miliar dolar.
Selain menggandeng perusahaan Global, Gojek juga sukses menggandeng Tokopedia. Dimana keduanya memutuskan untuk merger dan membuat nama baru yaitu GoTo. GoTo merupakan grup teknologi yang cukup besar di Indonesia yang menyediakan ekosistem andal untuk berbagai macam solusi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pembentukan grup GoTo ini adalah sebuah kolaborasi usaha dan juga kolaborasi terbesar yang dilakukan oleh perusahaan internet dan layanan media yang ada di Asia sampai saat ini.
GoTo sendiri dalam hal ini akan menyatukan kekuatan dari dua perusahaan teknologi dengan cara menciptakan solusi yang unik dan juga saling melengkapi secara global. Caranya yaitu dengan mengkombinasikan layanan e-commerce, transportasi, keuangan, dan pengiriman makanan serta barang. Selain itu, GoTo juga menciptakan sebuah platform konsumen digital yang cukup besar di Indonesia serta melayani sebagian besar keperluan konsumsi rumah tangga. Kedepannya, jaringan mitra usaha dan juga mitra driver yang ada di dalam grup GoTo akan saling melengkapi dengan menghadirkan berbagai pilihan barang serta jasa yang dinilai tidak tertandingi.
Demikian penjelasan mengenai siapa pendiri Gojek dan perkembangan Gojek dari waktu ke waktu hingga akhirnya bisa menjadi salah satu perusahaan digital yang cukup besar di Indonesia. Bagaimana, apakah kamu salah satu orang yang sering menggunakan layana Gojek?
Pendiri Grab – Mengenal Siapa Pendiri Grab dan Perkembangannya – Grab adalah salah satu perusahaan transportasi online terbesar yang ada hingga sekarang ini, dimana Grab telah beroperasi di sejumlah negara di Asia Tenggara, misalnya negara Singapura, Indonesia, dan negara asia lainnya. Dibalik keberhasilan Grab ini tentunya terdapat sosok pendiri Grab yang sangat luar biasa.
Anthony Tan merupakan seorang nama dibalik keberhasilan dari layanan jasa transportasi online bernama Grab. Anthony mendirikan sebuah jasa transportasi online dengan tujuan supaya masyarakat dapat mempermudah segala hal secara cepat dan mudah. Saat ini, Grab sendiri mempunyai sejumlah layanan, mulai dari Grab Express, Grab Car, Grab Bike, Grab Food, Grab Taxi, dan layanan jasa lainnya.
Guna mengetahui secara lengkap mengenai Grab, berikut ini terdapat pembahasan lengkap mengenai Grab mulai dari profil pendiri Grab, sejarah berdirinya Grab, berkembangnya Grab, hingga kunci kesuksesan menurut pendiri Grab yakni Anthony Tan. Penasaran apa saja? Mari perhatikan pembahasan lengkap dibawah ini.
Grab didirikan oleh seorang pria kelahiran Malaysia bernama Anthony Tan. Sosok Anthony ini berasal dari keturunan Tionghoa. Ayah, dan Ibu Anthony Tan adalah seorang pebisnis sukses di negara asalnya yaitu Malaysia. Bahkan di tahun 2015, ayah Anthony pun berhasil menjadi salah satu deretan orang paling kaya di negara Malaysia.
Anthony Tan merupakan seorang lulusan dari Universitas ternama bernama Harvard School dengan gelar yang diperoleh nya di tahun 2011 sebagai master. Pria keturunan tionghoa ini memiliki keinginan untuk membangun sebuah bisnis di bidang taxi. Hingga akhirnya keinginannya tersebut tercetus sebab riwayat kakeknya yang sukses dalam membangun bisnis taxi di negara Malaysia saat itu.
Kemudian, di usia Anthony Tan yang masih mudah yakni berumur 30 tahun, Anthony berhasil membangun sebuah bisnis barunya bernama Grab. Hal itu terbukti saat di umurnya yang ke-38 tahun, Grab telah menjadi layanan jasa transportasi online yang sangat sukses dan hampir saja tersedia di semua negara yang ada di Asia Tenggara.
b. Akuisisi Ke Perusahaan
Tidak cuma membuat fasilitas pengembang saja, akan tetapi Grab juga banyak mengakuisisi perusahaan supaya dia bisa mempunyai inovasi baru. Salah satu hal yang berpengaruh besar yaitu akuisisinya terhadap Uber di tahun 2018.
Grab ingin menyatukan layanan Uber dengan layanan dari Grab sendiri, penggabungan itu ternyata terbukti secara efektif dan baik dalam peningkatan layanan dari Grab sendiri. Akan tetapi, imbas yang diperoleh Grab yaitu wajib memberikan 27,5% sahamnya kepada pemilik Uber yang bernama Dara Khosrowshahi.
Meskipun saham Grab terbagi sangat banyak, tetapi Anthony Tan selalu percaya bahwa hal itu perlu untuk dilakukannya. Mengingat Grab telah mulai masuk ke sejumlah negara, tentunya memerlukan lebih banyak tenaga dan juga inovasi baru dari Uber sendiri.
Masuk dalam Daftar Pemimpin Muda dan Berpengaruh Besar
Kevin Aluwi sempat masuk ke dalam daftar “Forbes 30 Under 30 Asia”. Itu adalah suatu daftar anak muda yang dianggap sebagai pemimpin muda yang cukup menjanjikan, game changer, dan wiraswastawan yang cukup berbakat. Bisnis startup tersebut umumnya mengandalkan teknologi untuk membantu dalam mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika sebagian orang menilai bahwa bisnis startup adalah salah satu bisnis yang bergerak di bidang teknologi. Hal itulah yang membuat suatu gebrakan baru di dalam bidang teknologi. Sehingga nama Kevin mulai melambung seperti bisnis rintisannya yaitu Gojek.
Kevin Aluwi adalah lulusan dari University of Southern California, Marshall School of Business. Ia memang menjadi salah satu orang yang ada dibalik berdirinya perusahaan Gojek. Di dalam struktur perusahaan Gojek sendiri, Kevin pernah menjadi bagian analis di Salem Partners LLC dengan berkontribusi penuh dalam melakukan setiap peran strategis dengan cara mengadopsi business intelligence data ekosistem Gojek. Hingga mengembangkan sebuah inovasi produk serta pertumbuhan Gojek.
Keberhasilannya dalam mengembangkan bisnis rintisan membuatnya sering berbagi ilmu. Pada bulan Juli 2021 lalu, Kevin mencanangkan sebuah Program Muda Maju Bersama 1.00 startup yang dilakukan bersama dengan Telkom melalui Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI). Hal tersebut dilakukan guna memperoleh talenta digital dan juga eksplorasi inovasi, terlebih untuk daerah yang berada di wilayah timur Indonesia, seperti Papua, Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi.
Program tersebut hadir sebagai sebuah wadah untuk talenta Indonesia untuk bisa mengembangkan keahlian dan kapabilitasnya di bidang digital dan bisa secara bebas mengeksplorasi dan juga mengekspresikan ide serta inovasinya untuk memberikan suatu solusi yang berkesinambungan.
Program Muda Maju Bersama 1.000 Startup diharapkan bisa membantu pemerintah yang memerlukan sekitar sembilan juta talenta digital dalam waktu lima belas tahun mendatang. Itu artinya, setiap tahunnya, diharapkan ada 600 digital talent yang harus didapatkan. Itu adalah angka yang cukup menantang, sebab hanya mengharapkan dari jalur pendidikan formal saja.
Oleh karena itu, setiap tahunnya alumni perguruan tinggi harus siap menjadi digital talent yang mungkin jumlahnya masih dibawah seratus ribu. Maka, negara hanya mempunyai shortage ataupun gap digital yang cukup besar setiap tahunnya. Sehingga tidak ada salahkan jika Kevin menaruh harapan besar kepada startup baru. Terlebih startup lokal yang dapat mengembangkan teknologi dan inovasi seperti yang sudah dilakukan oleh Gojek.
b. Berani Mengambil Segala Resiko
Berani untuk mengambil segala resiko bukanlah persoalan yang mudah. Sebab Anda dituntut untuk meninggalkan sesuatu yang Anda miliki demi melakukan segala sesuatu hal yang belum pasti.
Akan tetapi, tanpa adanya keraguan Anthony Tan pun memutuskan untuk bisa terlepas dari bayang-bayang keluarganya dan mendirikan perusahaan sendiri. Sebelum memulai bisnisnya, sebetulnya Anthony Tan telah mengetahui apa saja resiko dan tantangan yang akan dihadapi nantinya.
Memperkenalkan teknologi baru kepada kalangan sopir merupakan suatu hal yang tidak mudah kala itu. Karena, mungkin saja mereka akan menolak untuk ikut serta sebab tidak mengetahui bagaimana cara untuk menjalankan aplikasi tersebut.
Meskipun begitu, semua itu tak membuat Anthony Tan merasa putus asa dan berhenti melangkah. Dirinya justru mempunyai keyakinan yang sangat besar bahwa bisnisnya tersebut akan benar-benar dapat berjalan.
b. Akuisisi Ke Perusahaan
Tidak cuma membuat fasilitas pengembang saja, akan tetapi Grab juga banyak mengakuisisi perusahaan supaya dia bisa mempunyai inovasi baru. Salah satu hal yang berpengaruh besar yaitu akuisisinya terhadap Uber di tahun 2018.
Grab ingin menyatukan layanan Uber dengan layanan dari Grab sendiri, penggabungan itu ternyata terbukti secara efektif dan baik dalam peningkatan layanan dari Grab sendiri. Akan tetapi, imbas yang diperoleh Grab yaitu wajib memberikan 27,5% sahamnya kepada pemilik Uber yang bernama Dara Khosrowshahi.
Meskipun saham Grab terbagi sangat banyak, tetapi Anthony Tan selalu percaya bahwa hal itu perlu untuk dilakukannya. Mengingat Grab telah mulai masuk ke sejumlah negara, tentunya memerlukan lebih banyak tenaga dan juga inovasi baru dari Uber sendiri.
Awal berdirinya GO-JEK
Di tahun 2011, Nadiem Makarim resmi mendirikan perusahaan Gojek yang kemudian menjabat sebagai salah satu CEO atau pendiri Gojek. Awal berdirinya perusahaan Gojek, Nadiem hanya mempunyai 20 driver ojek saja. Sementara sistem yang disediakan masih berupa telepon call center. Oleh sebab itu, untuk pelanggan yang ingin menggunakan driver ojek tersebut, mereka harus langsung menghubungi call center yang sudah disediakan. Saat itu, jumlah karyawan yang Ia miliki masih terbatas, drivernya pun juga masih sedikit. Namun keyakinan yang dimiliki pendiri Gojek terhadap perusahaannya itu sangat besar. Hingga akhirnya hal itu telah membuat Gojek dapat bertahan sampai berkembang sangat pesat beberapa tahun selanjutnya.
b. Berani Mengambil Segala Resiko
Berani untuk mengambil segala resiko bukanlah persoalan yang mudah. Sebab Anda dituntut untuk meninggalkan sesuatu yang Anda miliki demi melakukan segala sesuatu hal yang belum pasti.
Akan tetapi, tanpa adanya keraguan Anthony Tan pun memutuskan untuk bisa terlepas dari bayang-bayang keluarganya dan mendirikan perusahaan sendiri. Sebelum memulai bisnisnya, sebetulnya Anthony Tan telah mengetahui apa saja resiko dan tantangan yang akan dihadapi nantinya.
Memperkenalkan teknologi baru kepada kalangan sopir merupakan suatu hal yang tidak mudah kala itu. Karena, mungkin saja mereka akan menolak untuk ikut serta sebab tidak mengetahui bagaimana cara untuk menjalankan aplikasi tersebut.
Meskipun begitu, semua itu tak membuat Anthony Tan merasa putus asa dan berhenti melangkah. Dirinya justru mempunyai keyakinan yang sangat besar bahwa bisnisnya tersebut akan benar-benar dapat berjalan.
a. Fasilitas Pengembangan Grab
Di tahun 2015, Grab mulai aktif dalam memberikan peningkatan layanan yang dimilikinya. Dengan salah satunya membuat sebuah fasilitas pengembangan. Tujuan dibuatnya fasilitas ini supaya Grab menjadi lebih maju.
Fasilitas pengembangan dan penelitian tersebut dibuat di markas bisnis Grab yang berada di Singapura. Dengan biaya yang hampir mencapai 100 juta dollar, akhirnya Grab mempunyai fasilitas penelitian sendiri.
Di dalam pengembangannya Grab, mendatangkan sejumlah para ahli yang memiliki keahlian maupun kemampuan dibidang teknologi. Bahkan tak hanya itu saja, Grab pun juga melakukan sebuah kerjasama dengan seorang mantan dari Enginer Facebook bernama Wei Zhu.
Tentunya hal itu sebagai salah satu masukan yang sangat signifikan dan diharapkan Wei Zhu bisa menjadikan Grab mempunyai sebuah sistem transportasi yang andal.
a. Lakukan Aktualisasi Diri
Sebagai seorang yang terlahir dari keluarga yang kaya raya, tidak menjadikan Anthony Tan merasa aman dan hanya mengandalkan bisnis dari keluarga. Walaupun anak bungsu dari 3 (tiga) orang bersaudara, Anthony Tan tidak pernah memiliki sikap manja.
Dia justru satu-satunya anak yang dapat berpikir jauh ke arah depan. Lalu, hasilnya apa? Ketika kedua kakaknya masih menggeluti bisnis keluarga, Anthony Tan justru dapat mendirikan perusahaan sendiri.